Gangsta

“ Gangsta ”, anime yang memang diperuntukkan untuk dewasa. Bagi kita, anime berjudul “ Gangsta ” sudah menyiratkan sebuah cerita tentang gangster dengan tetek bengeknya. Eitss, itu memang gak salah kok. Hanya saja, dalam anime “ Gangsta ” lebih kompleks permasalahannya. Dari tindak kriminal berupa perampokan, prostitusi, obat terlarang, premanisme hingga yang paling inti adalah rasisme yang dipahami sebagai prasangka berdasarkan keturunan bangsa maupun perlakuan membedakan terhadap suku bangsa tertentu. Artinya, tindakan kekerasan di anime ini baik menggunakan senjata maupun kekuatan fisik sangat dibenarkan. Terlepas dari itu, “ Gangsta ” justru mampu menampilkan tokoh utama seorang difabel yang (maaf) tuli dengan pelbagai kekurangan lainnya yang mestinya perlu diapresiasi terlebih lagi juga menyisipkan penggunaan bahasa isyarat. Lagi-lagi, 12 episode yang ditampilkan berakhir menggantung yang tak lain memberikan kesempatan bagi mangaka-nya melanjutkan projeknya. Kota Er...